Posted by : Unknown Sabtu, 16 Mei 2015



Jakarta (16/5) – Tepat pada hari Sabtu, tanggal 16 Mei 2015, mahasiswa FMIPA yang mendaftar sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PKMF-MIPA)  mengikuti rangkaian acara PKMF-MIPA, yaitu pra-PKMF. Pra PKMF-MIPA ini dilaksanakan di kampus timur UNJ tepatnya gedung FMIPA ruang 1.6-1.7 yang berlangsung dari pukul 09.00-13.00.
Karena ada sedikit kesalahan dari panitia, sehingga acara yang harusnya dimulai pukul 09.00 harus diundur menjadi pukul 09.40. Pukul 09.40 peserta melakukan presensi. Acara yang dipandu oleh Muhammad Faik selaku panitia dimulai dengan pembacaan basmallah dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Andri Kosiret, kemudian dilanjut sambutan dari ketua pelaksana, perwakilan BEMF MIPA, dan PR3 FMIPA. Pukul 10.00 acara inti dimulai, yaitu materi yang dibawakan oleh Riza Fahlevi selaku ketua departemen dagri BEM UNJ. Materi yang dibawakannya yaitu “Urgensi Kaderisasi”.
Berbicara tentang kaderisasi, pasti yang terpikirkan yaitu sebuah organisasi. Kaderisasi merupakan jantung bagi sebuah organisasi. Jantung yang memberikan atau mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh melalui darah, jika oksigen tidak mengalir bersama darah maka yang terjadi adalah kematia. Begitupula dalam organisasi, jika kaderisasinya tidak ada atau tidak berjalan, maka yang terjadi adalah kematian dari organisasi tersebut. Kaderisasi adalah suatu proses pembentukan anggota baru agar mampu melanjutkan eksistensi oraganisasi. Proses ini memerlukan 2 peran, yaitu pelaku dan objek atau sasaran.
Peran kaderisasi dalam ruang lingkup organisasi kampus mencakup 5 bidang. Pertama adalah screening, screening ini biasa dilakukan pada agenda MPA dan PKMJ. Kedua adalah recruitment, biasanya dilakukan pada saat pendaftaran menjadi bagian dari BEM. Ketiga adalah pembentukan, pembentukan biasanya sudah mulai bisa dilihat pada pasca MPA. Keempat adalah pengembangan dan yang terakhir adalah penjagaan.
Seorang kader dalam organisasi harusnya orang yang mampu berinovasi. Hal ini digunakan untuk melakukan penjagaan terhadap sasaran yang dikadernya karena tidak jarang sasaran kader akan mudah pergi meninggalkan tanggung jawabnya di organisasi. Dengan adanya inovasi dalam pengkaderan, maka setiap anggota organisasi akan merasa tertarik untuk mengikuti semua rangkaian agenda di organisasinya kemudian mempu memunculkan sifat loyal dari anggota kepada organisasi dan amanahnya.
Penjelasan diatas merupakan ringkasan dari materi yang diberikan oleh pembicara. Pukul 12.00 peserta melaksanakan sholat dzuhur. Pukul 12.30 peserta kembali ke tempat acara untuk melanjutkan rangkaian acara. Peserta melakukan kumpul kelompok bersama fasilitator hingga pukul 12.50. Pukul 13.00 acara pra PKMF-MIPA ditutup dengan membaca hamdallah.

“Keberhasilan suatu organisasi dapat diukur dari kesuksesan dalam proses kaderisasinya”

#PKMFMIPA2015_Taofik Hidayat_Matematika_Kelompok 5
#PKMFMenginspirasi
 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Categories

Total Pageviews

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Taofik Hidayat -Metrominimalist- Powered by Blogger